Laman

Selasa, 07 Februari 2012

Hati-hati Memilih Makanan

         Sekarang ini, banyak sekali makanan yang dibuat dengan cara instan oleh pabrik-pabrik di negara kita. Meracik makanan tanpa proses yang benar juga dilakukan oleh para penjual makanan yang berdagang di pinggir jalan. Salah satu contohnya adalah mi ayam.


         Dalam acara Reportase Investigasi di stasiun televisi Trans, Sabtu (10/12'11), mi yang digunakan bukanlah yang sudah siap saji dan terjual di toko-toko. Tetapi, mi tersebut dibuat sendiri oleh si penjual dengan memasukkan bahan kimia yang disebut boraks (natrium tetrabonat) sebagai pengawet makanan.




         Boraks ini berbentuk kristal putih, tidak berbau, dan stabil pada suhu tekanan normal. Jika dicampur dalam makanan, maka akan berdampak akut terhadap manusia yang memakannya, seperti menyebabkan sakit perut, merusak syaraf, kanker, dan tampak terlihat bodoh. Boraks atau asam borat biasanya dipakai untuk bahan pembuat deterjen dan bersifat antiseptik. Lebih parahnya lagi, dalam proses pembuatan mi tersebut diinjak-injak dengan menggunakan kaki! Bisa dibayangkan betapa jijiknya, bukan? Tentu tidak higienis dan sangat tak baik untuk kesehatan.
          Ironisnya, ayam yang dipakai si penjual adalah ayam tiren (mati kemarin) yang jelas berkualitas buruk. Lalu, untuk menghilangkan bau ayam itu, si penjual memanfaatkan minyak tertentu. Ia pun tahu bahwa semua bahan-bahan yang digunakan, berbahaya bagi orang yang memakannya. Namun, ia tak peduli terhadap ekses buruk dari ulahnya tersebut. Yang penting, baginya, bisa menghemat biaya pengeluaran dalam membuat mi ayam. Dan, hal itu dilakukan demi mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
          Kita hendaknya selalu waspada dengan berbagai macam makanan instan. Kita kerap kali suka membeli makanan yang terjual di pinggir jalan atau di warung-warung, karena harganya yang relatif murah dan mudah dijangkau para pembeli. Tetapi, kita sering kurang jeli terhadap makanan-makanan instan yang bisa membahayakan kesehatan kita. Selain itu, memang cukup sulit untuk membedakan antara makanan yang sehat (tanpa bahan kimia dan pengawet) dengan makanan yang tidak sehat. Agar kita tidak tertipu oleh penjual mi ayam, kita perlu mengetahui perbedaan antara mi ayam yang mengandung boraks dan mi ayam yang alami. Bedanya, yaitu mi boraks lebih kenyal dan rasa ayamnya begitu hambar.
         Memakan makanan instan dalam jumlah yang banyak tentu dapat membawa implikasi yang tidak baik terhadap tubuh kita. Yakni, timbulnya penyakit yang bisa membahayakan diri kita sendiri. Untuk menjaga kesehatan tubuh, jauh lebih baik jika kita mengkonsumsi makanan yang bergizi dan bervitamin, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Wallahu a'lam.



Oleh: Nurina Kamila
Dimuat di Surat Pembaca Suara Karya, Selasa, 7 Pebruari 2012

11 komentar:

  1. Yang paling aman itu ya, masak sendiri di rumah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eapsz, asal g pake bumbu yg ada pengawetnya ^_^

      Hapus
  2. aaahh ak kn suka mi ayam >,<
    susah c emg klo gak msak sndri :|

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tak apa mbak Ca Ya, asal kita bs berhati-hati :)
      Kan itu aku jelaskan perbedaan mi ayam alami & mi ayam yg mengandung boraks :)

      Hapus
  3. banyak bgt makanan yg mengandung bahan berbahaya. jangankan mie ayam, coklat valentine aja pake boraks dan umpan ikan. menyedihkan :'(

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, td aku jg lihat di Reportase Investigasi. makan buah pun perlu hati². ada buah yg disuntik biar cepat matang mungkin. itu jg bahaya.
      hadeh...emang susah yaaa....
      apa² mengandung bahan kimia. jd harus super waspada.

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. mungkin semua ini dilakukan karena desakan ekonomi ea bu..?

    BalasHapus